Diruang keluarga, kita menghabiskan waktu bersama, entahlah sore di Idul Fitri tahun ini kami sedang tidak mood untuk terima tamu, berhubung kami orang yang baik dan tidak mau menyakiti perasaan orang lain, kami tutup rapat pintu dan jendela dan menghabiskan waktu berdua di depan teve.

" Sayang, perutku kok masih cekit-cekit ya? " aku mengeluh di pangkuannya. Sering mengalami gangguan pencernaan sepertinya sudah biasa di dalam keluargaku, ditambah lagi rumor kalau pemilik golongan darah B memang seringnya mempunyai gangguan pencernaan. Ibuku juga begitu, jadi no problemo dah.

" Hayoo, pola makannya tidak teratur ya? atau jangan-jangan makan sembarangan? coba madu sayang, satu atau dua sendok aja sehari. jangan banyak-banyak! nanti tambah gendut loh!" ini dia yang aku suka dari dia, cerewet yang gila. blak-blakan, penuh enerjik dan ekspresif ketika bertutur kata.

" Teratur kok sayang, tidak makan aneh-aneh juga!. Sayangku kan lihat sendiri di rumah nenek kemarin aku tidak makan suguhannya, padahal aku kan suka banget yang namanya astor!" aku berkata dengan memajukan bibirku.

" Coba dulu deh ini madunya!" Tuh selalu maksa-maksa kan, tapi untuk kesehatanku sih tidak masalah, dan aku bersyukur karenanya.

" Sepertinya lebih manis sayangku deh daripada madu, aman dari diabetes ndak nih?" aku memandang wajahnya yang teduh, dan penuh rasa sayang itu.

" Halahh kok ya sempatnya bercanda, madunya buat obat perut sayang, kalau aku kan buat obat hatimu!" dia tertawa lepas, ini yang selalu aku rindukan, tawanya yang tidak dibuat-buat itu membuat aku betah berlama-lama dirumah.

" Ciyeee sayangku bisa nggombal toh! haha" Aku melihat rona merah seperti buah tomat yang sudah matang dipipinya.

" Hihihi Emang cuman sayangku aja yang bisa, aku juga bisa dong!" seperti biasanya dia reflek mengulurkan lidahnya untuk mengejekku dan reflek itu tidak sampai situ saja, ibaratnya itu reflek plus plus. lenganku dicubitnya, tidak sakit, justru menambah kerinduan akan kebersamaan. Semoga kebersamaan yang sederhana ini tetap terjaga, selamanya.