Dari pagi semuanya sudah sibuk bicarain tentang Hari Buruh yang bahasa kerennya May Day, pagi tadi trends #MayDay di twitter juga sudah nampang di nomor 2, tapi anehnya beberapa menit kemudian hilang, ini tadi baru saya cek nangkring di urutan nomor 3 lagi.


Bicarain hal sensitif yang mencakup hajat hidup orang banyak itu seperti perdebatan antar umat beragama, ilangnya susah kayak baju putih yang udah kena getah pelepah pisang. Selalu berakhir dengan perdebatan yang tak berujung, simpelnya kayak nembak cewek tapi jawabannya YES NO UH YES NO, digantung tjoy.


Kalau hari buruh ini tadi saya amati di sosial media banyak perdebatan antara pekerja dan pelaku usaha. Pekerja minta kenaikan gaji, istilahnya UMR lah biar lebih menyempit ruang lingkupnya. Pelaku usaha juga manusia, sedikit banyak pasti juga memikirkan kesejahteraan pekerjanya dong! (posthink tjoy posthink). Tetapi kenaikan upah buruh dengan pegawai negeri itu menurut saya pun tidak jauh beda, iya hari ini misalnya deal dengan kesepakatan "Setelah dipertimbangkan dengan matang, UMR kota blablabla akan naik Rp. 7jt per-Agustus 2015" iya naiknya agustus UMRnya, tapi besok harga-harga kebutuhan pokok langsung naik tanpa menunggu bulan Agustusnya, bener apa bener?

Ada juga tadi pelaku usaha yang memberikan pernyataan, "Mau protes itu ya yang rasional, buka aja usaha jangan jadi buruh"

Terus dijawab "Kalau semuanya buka usaha, siapa yang mau beli?"

JEGERRR saya geleng-geleng saja membaca diskusi yang mulai tidak sehat ini, yang akhirnya berujung tingkat pendidikan pun dibawa-bawa, yang intinya sudah bukan pembahasan yang sehat, tetapi saling tinju-meninju, sampai-sampai ada yang mau ngajak ketemuan dengan pernyataan "Berani ndak?" kan kesannya nantangin tuh, tapi disela-sela itu masih ada orang yang mau menjadi mediator untuk menentramkan "Iya ayo kesini, kita selfie bareng-bareng" hahaha alhamdulillah ada yang masih peduli mendinginkan suatu pertikaian.

Inilah sekilas tulisan saya tentang May Day di sosial media 1 Mei 2015 hari ini, saya Yoggy Satya si gagal jelek melaporkan dari Kediri.