“Aku mengagumimu, mengagumi dengan seluruh keberanian untuk tak diungkapkan”

Apa pendapat kamu kalau ada orang update akun sosial medianya seperti kata-kata diatas? Kalau Saya sih GREGET banget tuh jenis manusia. Saya pun berpikiran, “Masa sih masih ada yang kayak gitu?” dan absolutely saya juga kagum sama manusia jenis ini. Sebelum saya memutuskan untuk kagum, tentunya bakat stalker saya harus digunakan terlebih dahulu, entar salah-salah memang orangnya suka mengeluh dan sharing sedih terus terusan soal cinta, atau hanya copast lirik lagu dan dibuat status doang, bisa-bisa gagal kagum dah, haha.
Mengagumi tanpa diungkapkan
Mengagumi tanpa diungkapkan, emang masih ada? :p
Saya kagum dalam artian dia hebat, bisa menjaga diri dan perasaanya. Kenapa? Karena sesuatu yang kamu rasakan belum tentu baik juga untuk kamu utarakan. Mengutarakan perasaan disini dalam arti “cinta” kepada lawan jenis selain keluarga lho ya! Kalau mengutarakan keinginan jelas beda, kalau bilang “Aku pengen kesana, aku mau kesitu bla bla bla” itu masih dalam batas wajar menurut saya, kalau menurut kamu beda ya berarti kita memang dilahirkan dengan kepala yang berbeda, paham?.

Saya seringnya malah tahu kalau manusia jenis cewek di zaman ini mulai berani buat menyatakan perasaannya terlebih dahulu, mungkin efek terlalu diberi harapan palsu juga sama manusia jenis cowok. Pernah tidak sih kamu baca update lirik lagunya Vierratale yang Terlalu Lama, liriknya “Sadarkah kau, ku adalah wanita Aku tak mungkin memulai” kalau pernah, berarti teman kamu itu sedang galau karena tidak segera di dor dor dor!. Yang perlu kalian para cowok sadari dalam lirik lagu tersebut terdapat kode enskripsi tersembunyi, halah. Sukanya kode-kodean, kalau para cowok diem saja dikatain tidak peka, habis itu update sedih dan guling-guling dilapangan dalam imajinasi saya.

“Hey ini beneran Yoggy, kan? Ini aku blablabla anak kelas ituh, aku suka kamu sejak dulu, kamu sudah punya pacar?”

Berasa aneh tidak sih kalau kalimat itu terucap dari seorang cewek kepada cowok? Kalau menurut saya sih aneh, kalau menurut kalian biasa saja, mungkin saya yang gagal gahol. Entahlah semuanya mungkin sedang berevolusi tentang perubahan sifat, kalian tahu kucing kan? Saya dulu tahunya, kucing kalau mau poop selalu garuk-garuk pasir dulu lantas poop disitu dan lalu menguburnya dengan pasir. Kalau kucing sekarang mah kalau kebelet langsung saja dikeluarin tanpa dikubur pasir, atau bisa jadi kucing-kucing didesa saya salah asuh dan kurangnya pengawasan dan perhatian dari orangtua kucing *plak. Mungkin memang zamannya serba perubahan sih ya, jadi ya mungkin kita yang berada didalamnya ikutan sama-sama berubah. Tetapi berubah seperti apa yang kalian inginkan? Kalau kalian masih waras sih pastinya pengen berubah jadi lebih langsing dan menjadi manusia yang lebih baik seperti harapan saya, amin.


P.S : Saya tidak gendut, hanya gagal kurus.