Tolonglah Restanna
Ilustrasi Tolonglah Restanna, Tuhan
Aku hanya bisa menatap Restanna dari kejauhan, menenteng payung berwarna biru tetapi tak sedikitpun dipakainya menembus hujan. Sejak musim gugur tahun kemarin aku melepasnya berharap agar ia lebih berbahagia.

“Anna, mau kamu tuh sebenarnya apa?” Aku mencoba bertanya salahku padanya.

“Kamu gak peka dengan keinginanku! Jadi cowok peka dikit napa!”

Aku tak mengerti sama sekali dengan jalan pikirannya, hingga akhirnya aku jadi detektif dadakan stalking sosial media miliknya. Dia terlihat mesra berpelukan dengan kekasih barunya, denganku senyumnya tidak merekah seperti sekarang.

“Tolong berikanlah dia hidayah, Tuhan. Engkau menciptakan Adam dan Hawa, bukan Anna dengan Hawa, kan?” doaku untuk yang tersayang.

---End---

100 kata
Kediri, 19 Agustus 2015 @ 20:01
 Untuk #FFRabu Monday FlashFiction ‘DETEKTIF’