Tanggal 26 atau 27 Desember tahun lalu ( meskipun tahun lalunya baru kemarin nih ya) saya lagi butek banget, akhir tahun mau ikutan kontes malah tidak ada semangat + ide sama sekali. Akhirnya saya berpikiran, mungkin saya harus keluar rumah refreshing lihat jalanan siapa tahu ada orang pacaran berserakan di pinggir jalan. Kebetulan saya juga punya rencana buat beli buku yang sudah ada di wish list bulanan dalam otak saya, hihi.

Setelah mandi, ini terpaksa banget soalnya jarang banget nih namanya mandi pagi waktu itu. Saya langsung cabut ke Kediri, ceilahh nyari buku sampek ke Kediri kota. Belum ketemu toko buku di perbatasan sini soalnya, hiks.

Yang ada dipikiran ternyata jadi kenyataan, orang pacaran berserakan di sekitar jalan simpang lima gumul sukses membuat saya baper. Saya selalu kepikiran, “Itu kenapa sih pada berserakan di pinggir jalan lesehan kek gitu, ya seenggaknya di warung lesehan kaki lima gitu napa, ahhh mungkin lihat simpang lima gumul bisa bikin kenyang kali ya?” dan pemikiran itu selalu berotasi saat saya melewati monumen tersebut, hoho.
Tujuan pertama yaitu toko buku Oscar! Saya mengetahui toko ini dari seseorang (ehem) beberapa bulan terakhir ini saja. Kenapa tidak tahu dari dulu? Sumpeh gaes, tokonya menjorok ke dalem dan menurut saya kurang niat sih buat bannernya promosinya. Jadi meskipun niat kesitu, seringkali kebablasan dan yowes lanjut pulang, haha. Ketika sudah sampai di toko bukunya, langsung deh tanya mbak-mbaknya, “Mbak, ada bukunya Yasa Singgih yang judulnya Never too Young to Become a Billionaire ndak?” Jawabannya singkat dan medok, “Waduhhh mas, belum dateng tuhh, kategori bisnis & motivasi kan?” “Yahhhh, yasudah mbak, terimakasih yaa” zonk gaes.

Langsung cabut tujuan ke dua, toko buku Togamas. Setelah parkir lanjut masuk dan celingukan karena ini first time lo saya masuk toko buku ini, haha. Awalnya bego banget beranggapan, nih toko buku kok sempit banget, kategori bukunya dikit banget, banyak ATK-nya doang nih, apaan!. Mau keluar dari toko tersebut saya lihat ada dua orang, kemungkinan kakek dengan cucunya naik tangga di sebelah kanan saya, iya NAIK TANGGA! Sumpeh mata saya apa memang seburem itu ya, sampai-sampai baru sadar kalau ada tangga ke lantai dua, haha. Saya cekikikan, mungkin kalau dituliskan dengan kata-kata bunyinya, “shishishi”. Saya memang sering banget yang namanya, “mayak” saya tidak tahu di bahasa kalian menyebutnya apa, haha. Sayangnya hari itu saya sendirian, soalnya saya kalau mayak itu selalu ngajak-ngajak orang, biar mayak-nya gawl dan seru, xoxo
.
Buku karya Yasa Singgih
Buku Never too Young to Become Billionaire :)
Sampai di lantai dua, buku yang saya cari langsung ketemu di deretan buku motivasi. Oke, mission complete. Rasanya kurang greget aja kalau langsung pulang, jadinya lihat-lihat buku yang lain dulu. Mata saya langsung berbinar lihat sampul novel yang mengandung unsur gambar kopi, entah itu biji kopi, latte art, pokoknya yang bau-bau kopi selalu ada gaya gravitasinya untuk saya,hehe. Baca sinopsisnya menceritakan tentang barista yang intinya sih memecahkan permasalahan percintaan 3 orang wanita, beuh. Berhubung bawa uang mepet-mepet banget. Akhirnya ya hanya mupeng doang tidak dibungkus pulang, hiks. Sebenarnya kalau dipaksain beli sih bisa, tapi kalau di jalan ban bocor kena paku 11 biji dan mengharuskan ganti ban dalam dan luar kan bisa berabe, belum lagi kalau anak kesayangan buk lis ini kalau mendadak laper terus kehabisan cairan air liurnya itu gimana coba?

Setelah selesai beli buku saya langsung pulang, mungkin kalian berpikiran, “Beli buku kok ga di gramed aja sih?” simpelnya sih saya kurang nyaman dengan suasana yang crowded, entah ini alasan kebegoan model apa lagi, heheh. Sampainya di rumah Ibu saya masih berkutat dengan mesin jahitnya, iya Ibu saya lagi semangat-semangatnya otak-atik mesin jahit, saya sampai sekarang pun masih heran Ibu saya mau pegang mesin jahit, mungkin semakin berumur ibu saya bukan wanita setengah matang lagi. Hahah. “Tadi ada paketan dateng, tuh!” langsung deh saya lari dan membuka paketannya. Eh ternyata novel Filosofi Kopi karya Dee Lestari yang saya dapatkan saat mengikuti giveawaynya mbak Moni udah datang! Padahal harapannya bisa juara juga dan bisa borong banyak buku, tapi rezekinya ya hanya dapet peserta yang pertama daftar saja sih, hihi Alhamdulillah lah yaa.
Paketan Buku
Paketan dataannngggg!! :D

Filosofi Kopi
Filosofi Kopi :D

Sore harinya Ibu saya kepo, “Filosofi Kopi itu apa sih, kok tanggal 31 juga ada filmnya?” saya sontak menjawab, “Haaaahhhh?? Masa sih,buk?” Ibu saya jadi terheran-heran mengajukan pertanyaan tetapi dijawab pertanyaan pula, hihi. “Gini deh buk, simpelnya cerita yang diangkat jadi sebuah film” Ibu menjawab, “Oh” suatu jawaban yang buat bete.

Akhirnya saya baca deh Filosofi Kopi, simpelnya ceritanya keren. Saya spontan sih penasaran dengan filmnya yang mau tayang tanggal 31 Desember 2015 di salah satu stasiun TV nasional. Karena menurut pengalaman saya selama ini, saya terlalu berekspektasi tinggi suatu film bakal seperti dalam novelnya, syukur-syukur lebih bagus dari novelnya. Tetapi akhirnya rusak salah kaprah, dan anehnya seringkali punya sebutan film terbaik sepanjang masa atau paling apesnya film terbaik di tahun peluncurannya *gelengkepala*. 

Akhirnya saat yang dinantikan tiba, kemarin 31 Desember 2015 film Filosofi Kopi tayang di televisi dan berakhir tanggal 1 Januari 2015. Haha Tahun baru saya habiskan nongkrong lihatin film ini. Saya menilai filmnya bagus lah ya, secara Filosofi Kopi ini adalah salah satu kumpulan ceritanya Dee Lestari, bukan Novel yang tebel. Jadi saya menikmati saja improve di dalam filmnya, karena baru kali ini saya lihat film yang dipanjangin dari cerita singkat. Kalau novel yang difilmkan justru menyingkat apa yang ada di novelnya. Saya rasa bagus lah ya, dari cara pandang saya sebagai penikmat film. Tapi, Saya sarankan membaca bukunya dulu deh cerita apapun itu, sebelum lihat yang versi filmnya. Biar kamu ngerasain rasanya kecewa tentang ekspektasi juga *niatburuk*, hohoho. 

Sekian dulu ya gaes postingan awal tahun kali ini, semoga kedepannya akan terus eksis lah ya. Terimakasih buat kamu yang mau tersesat di postingan blog ini. Salam kenal. Happy New Year 2016. See ya!