Personal
Ke Arah Kiri
Ke Arah Kiri
Ilustrasi : Ke Arah Kiri |
Terkadang bermain kata dengan hati sendiri memang aneh,
sebetulnya dari kata itu juga akan ada suatu kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi setelahnya. Sekarang kamu sedang berbicara denganku, “Aku sudah berubah,
kenapa kamu masih tetap mendiamkanku seperti ini?” Lalu aku menjawab
pertanyaanmu dengan tegas, “Apanya yang berubah, sepertinya kamu begini-begini
saja dari dulu!” aku tak membiarkan kamu menyela sedetik pun, “Umurmu yang
sudah berubah, tapi kebiasaanmu itu tetap sama. Masa bodoh akan semua hal dan
tidak pernah bisa bangun pagi sedini mungkin, sama saja seperti dulu kan?”
Entah kesurupan setan apa aku masih tetap saja nyerocos padamu, “Aku
menyarankan kamu untuk menulis pun bukan tanpa alasan, karena aku tahu kamu.
Tetapi tetap saja, kamu tak mau tahu kan? Bukan tentang mengungkit-ungkit besar
kecilnya biaya yang aku keluarkan demi kamu, aku tidak berharap kamu peduli
denganku, pedulilah dengan dirimu sendiri dulu!” Aku melihatmu tercekat tak
bisa menjawab konvoi emosiku yang tumpah ruah. Sembari menghela nafas
panjang, tanganku menyentuh kepalamu dan mengelusnya, “Kamu lihat jam dinding
itu, cintaku tak pernah berhenti hingga jarum jam berputar ke arah kiri.”
P.s : aku, kamu, kita, baper.
ah okie jangan rahmarah atuh :)
BalasHapusyang rahmarah siapa juga kakak? :D
Hapussekayak emosi sesaat gitu...
BalasHapusHeheh :D
HapusBtw, makaseh Teh udah ikut ngeramein hestek #awandaily di IG, jadi telhalu. :D-
baper yang terakhirnya :D
BalasHapusKehkehkeh :D
HapusHallo, makasih sudah mau tersesat disini, alangkah baiknya namanya pakai nama asli ya, meskipun URL jualan atau apa kek ndak masalah :)
aku jadi ikutan emosi nih, kak. kebawa gitu deh wkkwkw
BalasHapusJangan pukull akuu!!!! *eh
Hapus