Hai, bagaimana kabarmu?

Aku sekarang bingung lho, Tuhan selalu mengejutkanku. Aku merasakan ini adalah sebuah karunia dan sekaligus kutukanku, kombinasi sempurna. Rasanya aku yakin bisa menemukan orang-orang yang menarik, Tuhan selalu membimbingku bertemu dengan orang-orang hebat, seperti halnya kamu. Kata-kata menarik disini dalam artian yang berbeda pula, menarik karena punya potensi besar yang harusnya dikeluarkan atau bisa jadi kelihatan menarik ketika mau berpamitan untuk selamanya, sama seperti kamu sekarang
.Kutukanku Untukmu

Di lorong jembatan kesunyian, aku pernah menjumpai seseorang. Sorot matanya melambangkan kecerdasan dan kata-katanya mampu mempengaruhi semua orang yang berada di dekatnya. Sialnya, orang seperti dia selalu saja bisa dekat dan menemukanku. Tidak butuh waktu lama kita sudah seperti saudara, perbincangan-perbincangan bodoh seolah mampu menghentikan zona waktu galaksi kita. Dia berpotensi menjadi musuhku di masa depan, oh bukan… lebih tepatnya seseorang yang bisa diajak bersaing sampai mampus. Sayangnya, ombak menelanmu. Andai kau tahu ekspresiku saat itu, melihat orangtuamu menangis aku pun tersenyum dan bergumam, “Ternyata kamu sahabatku yang paling brengsek ya, bisa-bisanya buat Ibumu menangis seperti ini!”

Saat dikeramaian pun ada seseorang yang bersinar dimataku, kharismanya, suaranya, dan ketegasannya. Aku rasa sosok ini mampu melindungi Negara dengan benar, kalau dia membelot pun, Negara akan hancur dengan kualitas kepemimpinannya. Sayangnya usahanya kerap kali harus tersandung sesuatu yang harus memakai kata “uang” di dalamnya. Dia termasuk seseorang yang gigih, selalu mencoba lagi, lagi dan lagi kalau belum berhasil, Negara pasti hancur kalau dia yang memimpin pasukan pemberontak. Aku mengira dia manusia perkasa, ternyata dia kalah dengan jurang dan mobil.

Beberapa tahun belakangan ini aku juga menemukan sesuatu yang menarik, hingga aku pun tak tahu apa yang membuat itu sebagai sesuatu yang spesial. Aku melihat seseorang dengan cahaya yang menghangatkan, tidak terlalu bersinar hingga menyilaukan mata tapi cukup hangat untuk membuat semua orang mendekat dan mengelilinginya. Sesaat aku berpikiran, “Apa aku jatuh cinta?” dan sepertinya suatu kebohongan jika aku berkata tidak. Olehku, sebagai orang yang kerap kali jatuh cinta pada hal-hal sinting seperti buah kelengkeng penuh semut rangrang yang jatuh dikepala anak kecil yang badung di desaku, mungkin aku jatuh cinta karena ingin tahu, “Apa yang menarik tentangmu? Sehingga kalaupun akhirnya kamu tak menarik lagi, kamu tetap selalu meninggalkan jejak yang tak pernah terhapus lagi” Hahaha akhirnya setelah bertahun-tahun aku mencoba memahamimu, aku tahu ada sesuatu yang aneh dari alien sepertimu hingga aku berceloteh dengan Ibuku, “Dia manis, tetapi bukan paras maupun hatinya yang dimataku manis, tetapi tindakannya” Sepertinya baru kali pertama ini aku kebingungan mendeskripsikan kata-kata manis, kamu sukses membuatku garuk-garuk kepala akhir-akhir ini. Kamu sebenarnya selalu menarikku dalam lingkaranmu, tetapi aku bersikukuh menolaknya, karena apa? Aku merasakan sesuatu yang tidak beres, dan ternyata kepergianmu pun tak dapat dihindari.

Seringkali aku bergumam, “Sebercanda ini kamu kepadaku?” dasar sinting. Itulah kenapa aku kerap kali menanyakan eksistensimu yang membaca catatan ini, kamu sebenarnya ada atau tidak sih? Sepertinya kamu mulai menyadari kehadiranku kan? Sudah merasa merinding belum bulu-bulu yang ada di lehermu itu? Aku sekarang ada disamping kananmu, iya kamu. Jangan menoleh dan membaca lagi beranggapan, “postingan sinting” aku bukan sinting, aku ingin membawamu ke duniaku. Karena aku baik, Aku selanjutnya akan tulis kesan kepergianmu disini.




p.s : jadi ketawa.